Dua hari kemudian, Bella sudah mulai tidak nyaman dengan pakaian ala kadarnya. Pakaian-pakaian yang dikirimkan secara terpisah bersama barang-barang yang lain belum sampai tujuan. Ia bahkan lebih banyak menggunakan kaos oblong milik Vincent dirangkapi jaket saja.
"Kau yakin ekspedisi yang Kau gunakan tidak bodong?" ujar Bella.
"Bukan. Tenang saja, ini karena ada cuaca buruk di tengah laut. Kalau barangnya tidak sampai seberang berarti kapalnya..."
"Ssst, tidak boleh bicara seperti itu," Bella memotong.
Sore harinya setelah kembali dari kantor lebih awal, Vincent mengajak Bella ke toko baju. Bella mengiyakan berharap Ia juga bisa berbelanja barang-barang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Di villa baru yang Ia tinggali sekarang memang sudah ada pelayan dan tukang kebun, tetapi Bella lebih nyaman mengerjakan semuanya sendiri.
"Kau masuk sendiri bisa? Aku harus mengecek email secepat mungkin, klien sudah ...." Vincent mengangkat ipad-nya.