Kalau ada typo tolong komen yaa
***
Aron menatap intens gadis bermata sembab di depannya. Sangat mudah untuk mengikuti ke mana Alphard Vincent melaju karena dengan bodohnya putra Sidomuktiningjaya itu tidak menggunakan pengaman sama sekali. Tidak perlu bertanya ataupun menebak, lelaki itu sudah tahu jika Bella telah menghabiskan waktunya untuk menangis. Ingin sekali Aron memeluknya tetapi gadis itu menggeleng, Ia pun tidak buru-buru memaksa dan menurunkan kembali tangannya.
"Boleh aku masuk? Aku hanya ingin bertamu," tanyanya.
"Bagaimana Kau bisa tahu tempat ini?" Bella membuka pintunya lebih lebar dan memberinya akses untuk duduk di sofa murahan.