Saat menunggu balasan pesan dengan gundah, perempuan lain dengan gaun tak kalah terbuka mendekatinya. Tidak tanggung-tanggung, perempuan itu langsung menawarkan apa yang bisa dilakukannya. Vincent merasa salah masuk kelab. Di kelab ini murahan sekali dagangan mereka, hampir setiap pemandu tamu mendekati lelaki yang duduk menikmati kesendiriannya.
"Pak Vincent?!" ujar perempuan itu.
Vincent mendongak dengan setengah terlonjak, bagaimana bisa di tempat seperti ini ada yang mengenali namanya?
Perempuan berwajah anggun di depannya seperti tidak asing, Ia seperti pernah mengenal perempuan itu. Tetapi di mana, kapan?
"Bapak lupa sama saya? Saya Putri, kita pernah ketemu di Bali," ujarnya.
Vincent mengerutkan dahi, mencoba mengingat siapa perempuan ini. Bukan sekali dua kali Ia pergi ke Bali demi urusan bisnis.
"Putri jurnalis? Lho, kok di sini?"
"Iya, Pak kebetulan ada job di Jakarta. Teman saya ada yang jadi barista di sini, jadi sekalian mampir," jawabnya.