Bella mengerang saat kulit kepalanya terasa pedas, Vincent menarik rambutnya terlalu kuat. Pandangan matanya bertemu dengan tatapan tajam lelaki itu. Ia dipaksa untuk berpandangan.
"Kau sudah tahu batasku, tetapi Kau melanggarnya. Hal apa yang membuat lelaki-lelaki itu lebih baik daripadaku?" ucap Vincent. Bella hanya menggeleng.
PLAK
Satu tamparan mendarat di pipi kanan. Bella memejamkan mata merasakan betapa panasnya pipinya.
"Maaf, aku menyesal, Tuan," lirih Bella.
"Ya, tentu saja Kau harus menyesal. Tapi aku belum memaafkanmu," Vincent meraih sepasang nipple clamps yang masing-masing dihubungkan oleh rantai kecil.
Bella berlutut dengan tidak sempurna karena pantatnya perih, lelaki itu mendekatinya dan memasangkan masing-masing nipple clamps ke puncak dada Bella. Gadis itu merintih dan memohon untuk dilepaskan, Vincent tidak peduli dan justru berlanjut mencari benda lain. Ia memilih choker lengkap dengan rantainya untuk membuat gadisnya menyerupai binatang.