"Kau tidak mungkin membuat cabang kantormu di sini, 'kan? Jika pun Kau membuat cabang, pasti seharusnya masuk berita," Raras menyipitkan pandangannya.
"Oh, perusahaanku tidak se-populer perusahaanmu, Ras," Vincent menggeleng.
"Aku bahkan sudah tidak memiliki apapun di sana, sudah bukan perusahaanku lagi," lirih Raras.
"Maaf," ucap Vincent pelan. Ia menghentikan
"Tidak apa-apa, semua ada masanya. Tidak ada yang abadi," ucapnya dengan nada sengaja ditegarkan.
"Aku bisa memberimu pekerjaan, jika Kau mau," Vincent menerawang.
"Apa?"
"Banyak. Tukang sapu misalnya,"
"Kau tidak punya sopan santun sama sekali, tidak cukupkah dengan memanggilku nama saja, Kau memberiku pekerjaan sebagai tukang sapu," gerutu Raras.