"Sepertinya kita banyak waktu, sayang sekali jika kita sia-siakan," gumam Vincent.
"Sepertinya Kau ingin bermain," Bella meledek Vincent.
"Tentu saja," lelaki itu mengakuinya secara terang-terangan, membuat Bella menebak-nebak apa yang ingin Vincent lakukan.
"Masuk ke dungeon dan tunggu aku di sana," ujar Vincent.
"Baiklah," jawab Bella.
"Baiklah?" Vincent memiringkan wajah di belakang gadisnya, tetapi Bella bisa melihat dengan jelas dari kaca-kaca pintu lemari yang mengkilap.
"Baik, Tuan," ucap Bella sembari menoleh.
Belum dua langkah Bella meneruskan perjalanannya, terdengar jerit tangis dari ruang sebelah. Zhavia terbangun.
"Susui Ia dan langsung ke dungeon jika sudah selesai, kutunggu Kau di sana," ucap Vincent.
"Baik, Tuan," Bella berbalik arah menuju kamarnya di mana gadis mungil itu berbaring.