Huracan berhenti tepat di depan lobbby sebuah gedung pencakar langit milik Sidomuktiningjaya Group. Doorman dengan sigap melangkah untuk membukakan pintu penumpang. Lelaki itu membenarkan posisi setelan jas hitamnya sebelum melangkah turun dari mobil. Semua orang yang ada di sekitar menghentikan langkahnya dan menundukkan pandangan kepadanya dengan sopan.
Vincent tidak menghiraukan mereka sama sekali, Ia melangkah dengan wajah dingin seperti dulu ke dalam lift khusus CEO. Saat Ia keluar lift, Chelsea dan seorang perempuan yang mungkin sekretarisnya yang baru diangkat oleh ayahnya, sontak berdiri dan mengangguk sopan. Sembari melangkah Vincent memandang sekilas pada perempuan itu, Ia duduk di kursi sebelah Chelsea, persis di mana Bella dahulu duduk.