Ayolah, Vin. Kau sudah lama sekali tidak bergabung dengan kami," ujar Lexa. Perempuan itu mati-matian merayu Vincent agar kembali ke kelab sebentar saja, setidaknya sedikit minum atau menonton tarian.
"Aku harus menyelesaikan ini dulu. Kau, pergilah. Nanti jika aku ada waktu aku akan mampir ke kelab sebentar," tanggap Vincent sembari membenarkan jasnya.
"Yeaaay, akhirnya," Lexa tersenyum puas lalu mengecup pipi Vincent sekali lagi.
"Itu pun jika aku ada waktu," peringat Vincent lagi.
"Setidaknya kami ada harapan bahwa Kau tidak benar-benar pergi," ujar Lexa. Perempuan itu pun meninggalkan ruang kerja CEO setelah lelaki itu puas dengan pelayanannya.
Vincent menenggak air putih dua gelas sekaligus sebelum kembali berkutat di depan layar komputer. Aliran darahnya sudah normal kembali, semangat kerjanya meninggi meski otot-ototnya terasa sedikit pegal akibat olahraga ranjang di siang bolong barusan.