Pintu gerbang mansion terbuka lebar hingga Huracan yang membawa gadis itu melesak masuk dengan lancar. Sesampainya di drop point depan balkon, Vincent menghentikan laju mobilnya agar asistennya membawa ke garasi.
"Selamat datang, Tuan Muda," sapa lelaki yang berjaga di pintu masuk.
Vincent mengangguk sembari menggandeng gadisnya memasuki ruang tamu yang sangat luas. Vincent langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa yang besar dan sangat empuk. Bella yang melihat Vincent bertingkah seperti sangat merindukan rumah, hanya membisu sembari duduk di sofa yang lain.
"Vin, Kau sudah datang? Lekas ke ruang makan saja karena Ardani dan ayahmu sudah menunggu," suara Ibunya mengagetkan.
"Kukira belum ada yang datang," kilah Vincent.
"Eh, Bella? Kau, mengapa diam saja? Lain kali jangan biarkan Vincent berleha-leha begitu, donk," Ibu Vincent beralih menatap Bella.
"Ia baru saja menyetir jauh, Tante," ucap Bella memberi alasan.
