"Aku pulang dulu, Sayang. Setelah ini aku akan langsung ke kantor," Vincent mengecup kening gadisnya.
"Hmm."
Bella hanya mendeham tanpa membuka matanya, Ia masih nyaman bergulung dengan selimutnya.
"Teknisi telepon akan ke sini siang ini," ucap Vincent sebelum menghilang di balik pintu apartemen Bella.
Bella menikmati paginya dengan tidur nyenyak di kamarnya setelah hampir semalam suntuk Ia memandangi wajah lelaki itu. Vincent memang tampan bagai malaikat tetapi di sisi lain Ia juga memiliki sisi iblis. Alarm jam kerjanya berbunyi, itu artinya Ia harus menghadap ke laptop lima belas menit lagi. Bella menggeliat dan membuka matanya perlahan. Ia bergegas ke kamar mandi mandi dengan sangat cepat lalu menyisir rambutnya. Pekerjaannya kali ini memang dilakukan secara virtual. Tetapi ia tahu bahwa perusahannya bukan perusahaan abal-abal meskipun perusahaan kecil. Bukan seperti perusahaan Vincent yang sudah sangat besar dan berkembang luas.