Vincent menarik Bella yang hanya mengenakan gaunnya dengan asal-asalan, rambutnya sama sekali tidak tertata. Suasana luar hotel sudah sangat sepi karena ini dini hari. Lelaki itu sama sekali tidak melepaskan lengannya sampai di tempat di mana Huracan-nya terparkir.
"Aku bisa membuka pintu sendiri," teriak Bella.
Vincent tidak memedulikan suara Bella. Ia membuka pintu penumpang dan menutupnya kembali dengan kasar. Lalu beralih membuka pintu kemudinya dan mulai menyetir dengan kecepatan tingi.
"Jangan terlalu, kencang, Vin." teriak Bella lagi.
"Turunkan aku jika Kau menyetirnya dengan cara seperti ini," seru Bella.
Apapun yang gadis itu suarakan, Vincent tidak menanggapi sama sekali.
"Aku ingin pulang, biarkan aku pulang," Bella menggoyang-goyangkan lengan Vincent yang sedang memegang kemudi dengan kuat, tatapannya tertuju ke depan.
"Vin, biarkan aku pulang ke apartemenku sendiri," teriak Bella.
"Merengeklah Bella, Kau akan tahu bagaimana rasanya dicampakkan," desis Vincent.