Kelab tampak gelap dan sepi dari luar, semua memang dirancang seperti itu untuk menyamarkan keberadaannya. Vincent memarkirkan mobilnya lalu bergerak keluar sembari meregangkan tangannya, mengusir pegal-pegal di otot lengannya. Ia melangkah seperti biasa lalu memindai member card.
Dentuman musik terdengar di lantai satu mengundang semua orang untuk berjoget. Kaki Vincent terus melangkah menaiki tangga ke lantai dua ruang VVIP tempat Ia bersama teman-teman laknatnya biasa berkumpul.
"Hei Vin, rupanya Kau sedang sibuk sekali ya?"
"Dari mana saja kau? Menghilang dari peredaran, Heh?"
Vincent mengabaikan basa-basi teman-teman laknatnya yang sepertinya sudah terlebih dahulu menenggak minuman segar. Tak ada satupun yang menanyakan kabarnya atau menawarkan minum. Dasar semuanya tidak ada yang tahu diri, masih untung Ia sudi berkunjung ke sini, kan? Vincent sedang tidak bergairah untuk melakukan apapun selain menghabiskan waktu dan uangnya.