setelah xio Wei hilang dari balik pintu, perlahan ingatan-ingatan sebelumnya muncul kembali, terlihat seorang gadis yang sangat menyedihkan setelah meninggal Ibunda nya ia slalu saja di perlakukan seperti pelayan oleh orang di kediamannya. bahkan ayah nya pun membencinya karna bagi ayah nya ia adalah pembawa sial karna setelah ia lahir istri tercintanya harus meninggalkan nya selama-lamanya. bahkan saat terakhir hidup nya ayah nya tidak memperdulikan nya.
"sungguh malang hidup mu tidak ada yang menyayangimu di dunia ini. karna aku telah di beri kesempatan untuk hidup kembali aku janji akan membalaskan dendam mu di kehidupan ini." ucap ku dalam hati
matahari perlahan-lahan mengintip dari balik awan, melihat seorang gadis yang masih nyaman dalam tidur nya.
tok,,,tok,,,
"nona,,,nona,,,ini Nubi ,sudah waktunya bangun nona,,," panggil xio Wei
"hoamm,,,, iya,,,iya aku sudah bangun" ucap ku sedikit berteriak
tak lama muncul xio Wei dari balik pintu smbil membawa nampan berisi air dan handuk kecil untuk mencuci muka.
###
"xio Wei kamu jangan panggil aku nona, kita seumuran panggil saja aku ze" ucap ku
"tidak nona, aku hanyalah seorang pelayan sudah sepantasnya aku memanggil nona" jawab nya sambil menyisir rambut ku
"oh ayolah, jika kamu masih memanggil ku nona aku akan mengusir mu, dan mencari yang lain" ancamku
"jangan no,, eh ze. apa kamu sudah tidak sayang lagi pada Nubi?" tanyanya
"maka dari itu jangan panggil aku nona, ok"
"hmm baik no,,eh ze heheh"
"baik setelah ini aku ingin ke pasar apa kau ingin menemani ku? tanyaku
"ze kamu ingin membeli apa? biar Nubi yang pergi kamu tunggulah di sini" ucapnya tanpa menjawab pertanyaanku
"ayolah aku bosan di kamar terus tidakkah kamu kasihan pada ku?" sambil memasang jurus andalan ku
"tapi,,,
"tidak ada tapi-tapi, ayo jika kamu mau ikut" ucap ku sambil berjalan keluar.