Melihat Dirga pergi dengan mobil, Joko menuruni tangga, dimana masih tersisa setengah dari penampilannya ketika dia sedang mabuk barusan.
Sopir yang datang untuk menjemput Joko berdiri lama di sana tanpa menjawab. Joko mengambil beberapa langkah dan berbalik dan berkata, "Pergi! Kenapa kamu berdiri di sana dengan bodoh?"
Sopir itu sibuk menjawab, "Pak, Anda tidak mabuk?"
Joko melambaikan tangannya, "Aku mabuk dengan anggur kecil ini? Apa kemampuanku untuk minum alkohol sebegitu kecilnya?"
Sopir itu tidak mengerti, "Kalau begitu Anda hanya ..."
Joko sedang dalam suasana hati yang baik, jadi dia dengan sengaja mengatakan sesuatu pada sopirnya "Ini minuman yang enak. Kalau aku tidak berpura-pura mabuk, mana mungkin Pak Dirga akan mempertimbangkan ucapanku?"
Tentu saja, Joko tidak memberi tahu sopirnya. Jika tidak, dia tidak akan dapat menciptakan efek "mengatakan kebenaran setelah minum". Kata-katanya tidak sepenting hati Dirga.