-->Ara
Bangun Ra bangun! Ayo berangkat kerja!
O iya, hari ini manager sementara bakal dateng ke cafe. Semoga aja, dia sebaik dan sepengertian pak Rico.
Hari ini gue kedapatan masuk kerja di shift pagi, sedangkan Talia dan Bembi masuk shift sore. Gue gak terlalu dekat dengan semua pegawai, hanya dengan Talia dan Bembi aja kita sering jalan bareng. Kalau sama yang lain, hanya sebatas ngobrol aja di cafe.
Gue berjalan lesu menuju area tempat parkir sepeda motor. Entah kenapa, hari ini benar-benar gak semangat kerja.
Sesampainya di cafe, belum terlalu banyak pegawai yang datang. Cafe buka di jam 9, tapi para pegawai diminta datang jam 8 untuk mempersiapkan segala hal baik penataan meja kursi serta persiapan di bagian dapur.
"Ra?"
"Iya chef Bimo."
"Boleh minta tolong?"
"Boleh chef."
"Tolong kamu lap semua piring dan gelas ini ya!"
"Siap chef."
Gue bukan hanya bekerja di bagian reservasi saja, jika dapur terlihat kuwalahan dan gue lagi gak ada kerjaan, gue akan ikut nimbrung ke bagian dapur.
"O iya chef? Kira-kira, manager sementara pengganti pak Rico datang jam berapa ya?"
"Lu khawatir ya?"
"Lumayan chef."
"Mungkin nanti dijam makan siang Ra. Udah gak usah dipikirin! Nanti kita bantuin ngomong, kalau manager baru gak ngijinin lu untuk rubah jadwal buat kuliah."
"Chef Bimo baik banget sih, bersyukur banget aku bisa ikut dalam bagian cafe ini."
"Lu juga baik kok Ra, yang penting kita kerja kayak biasa aja! Anggap aja, pak Rico ada di sini sama kita."
"Iya chef."
Beberapa jam kemudian, suasana cafe terlihat penuh dengan pengunjung. Mungkin karna mendekati jam makan siang, makannya cafe sudah dipenuhi dengan para pengunjung dan beberapa meja yang sudah dipesan terlebih dahulu.
"Ra, pegawai bagian depan di suruh ke ruang briefing dulu sebentar!"
"Disuruh siapa La?"
"Pak Rico, Ra."
"Oh, oke deh La."
Pasti, si manager baru udah dateng. Gue berusaha tersenyum sambil berjalan menuju ruang briefing untuk berkumpul dan menemui pak Rico. Suasana di dalam ruangan lumayan riuh dengan adanya beberapa pegawai yang saling berbincang. Gue hanya tersenyum dan menanggapi seadanya tanpa ikut masuk terlalu dalam ke dalam perbincangan mereka.
Tak beberapa lama, pak Rico mulai memasuki ruangan briefing diikuti seorang lelaki berpakaian formal.
"Gila…Juna…," ucap gue, sambil menangkupkan kedua telapak tangan ke wajah kaget gue.
"Siapa Ra yang gila?" tanya Lala.
"Heee, gak ada La."
"Selamat siang teman-teman? Maaf mengganggu pekerjaan kalian sebentar, saya hanya butuh 5 menit saja untuk memperkenalkan seseorang ke kalian," ucap pak Rico.
"Baik pak," balas beberapa pengawai.
"Ini sahabat terbaik saya selama ini," ucap pak Rico sambil merangkul Juna sahabatnya.
"Gue bicara sekarang aja ya!"
"Oke bro."
"Perkenalkan nama saya Juna, saya akan menjadi manager sementara di cafe ini. Mohon kerja samanya ya!"
"Nama lengkapnya siapa pak?" tanya salah satu pegawai wanita.
"Nama lengkap saya Arjuna Prakarsa Yoga."
"Umurnya pak?"
"Hey hey hey, kalian ini ya? Kemarin pada ketakutan, kenapa sekarang semangat sekali seperti polisi yang lagi introgasi," ucap pak Rico.
Beberapa pegawai hanya tersenyum simpul menanggapi kalimat pak Rico. Memang terlihat banget bagaimana para pegawai menatap Juna, bukan hanya pegawai wanita yang merasa terpesona, tapi pegawai pria pun merasa kagum dengan Juna.
Gimana gak kagum coba, udah ganteng, rapi, gagah, berkulit bersih walaupun tidak putih seperti pak Rico tapi suaranya masya Allah,enak banget di denger.
Waduhh, kenapa gue jadi muji-muji Juna. Terus, kenapa dia gak cerita soal ini coba?
Tapi, buat apa cerita juga ya? Kan, dia gak ada kewajiban juga buat cerita ke gue. Dasar gue!
Disaat gue tengah sibuk dengan segala argumen dipikiran gue, tiba-tiba ada sebuah panggilan menyerukan nama gue.
"Ra? Ra?" panggil Lala menoel-noel pundak gue.
"Eh, iya La."
"Lu dipanggil tuh," ucap Lala sambil menunjuk ke depan ke arah pak Rico dan Juna.
"Mati gue."
"Sudah ngalamunnya?" tanya Juna dengan raut yang ngeselin menurut gue.
"Maaf pak," balas gue lirih.
"Jangan galak-galak Jun! nanti pegawai gue pada kabur," ucap pak Rico.
"Oke Ric. Perkenalan saya akhiri sampai sini ya? Silahkan teman-teman memulai kembali pekerjaan kalian," ucap Juna sebelum meninggalkan ruang briefing.
"Baik pak," ucap serempak para pegawai.
Gue mimpi apa ya semalam?
Bisa-bisanya ada Juna di sini.
Sebelum gue keluar ruangan, gue membuka ponsel dan mengetikkan sesuatu dan mengirimnya ke Juna.
~~~~~
-->Juna
Tring, bunyi notifikasi pesan masuk.
#####
"Kok lu bisa di sini sih?"
Dari my little girl
Gue hanya tersenyum lucu membaca pesan yang dikirimkan oleh Ara barusan. Gue yakin banget, dia pasti shock parah ngeliat gue ada di sini hari ini, keputusan gue gak salah lah nerima permintaan tolong dari Rico beberapa hari yang lalu sebelum gue bertemu Ara di Jogja.
Flashback…
"Jun? lu yakin, lusa mau ke Jogja?"
"Yakinlah Ric, ada Dito juga di sana. Sekalian gue liburan bareng dia sekali-kali, udah lama gak liburan bareng kita. Emang kenapa?"
"Lu pulang dari Jogja hari apa?"
"Senin pagi udah balik Jakarta."
"Berarti hari Rabu dan 2 bulan ke depan, gue bisa minta tolong dong?"
"Minta tolong apa?"
"Ada problem di perusahaan bapak yang di Australia Jun."
"Masalah apa?"
"Adalah pokoknya, bapak minta gue buat ngebantu di sana dulu sementara."
"Terus, apa yang bisa gue bantu?"
"Gantiin gue sementara jadi manager di cafe ya? Nanti dibantu beberapa staff gue yang selama ini ada sama gue kok."
"Kan, gue ada penerbit Ric. Gue udah jadi CEO di sana, gimana gue bisa bantu lu buat jadi manager di cafe lu?"
"Iya gue tahu kok. Lu juga gak harus tiap hari buat ke cafe Jun, sebisa lu aja datangnya. Gak harus pagi juga, pokoknya setelah lu selesai di kantor lu, lu bisa dateng sebentar buat ke cafe. Itung-itung merhatiin pegawai-pegawai gue di sana."
"Yaudah, nanti gue usahain buat ngecek cafe lu. Tapi jangan nuntut gue buat lebih lama di sana ya!"
"Iya, 2 bulan paling lama."
"Oke deal."
"Beneran nih?"
"Iya Ric beneran."
"O iya, ada satu pegawai yang masih kuliah. Nanti lu mudahin dia buat tukar-tukar jadwal ya! Yang penting ada pegawai lain yang bisa diajak tukeran."
"Siapa namanya?"
"Ara."
"Ara?" ucap gue kaget.
"Iya, Asmara asmara gitu nama lengkapnya."
~~~~~
Gue kira hari Rabunya yang bakal ketemu sama Ara. Eh ternyata, di hari Sabtunya malah udah ketemu duluan sama dia.
Dunia serasa sempit banget ya?
Lalu gue membalas pesan Ara yang telah gue baca.
#####
"Surprise Ra, buat kamu."