Saat hari mulai gelap, Farel kembali teringat tawaran bantuan dari Adel. Entah kenapa niat baik Adel membuat seorang Farel menjadi pusing. Farel binggung cara memberitahukan hal ini kepada temen temen OSIS.
Tapi mau bagaimana pun, Farel harus berani mengambil keputusan, karena bagaimanapun juga Farel adalah seorang pemimpin di organisasi itu. Dan mungkin Farel hanya terlalu cemas, mungkin saja teman-teman yang lain menganggap ini sebuah hal biasa saja. Farel terlalu takut mereka mengira Adel adalah pacarnya, karena sebelumnya Farel tidak pernah memperkenalkan teman wanita kepada para anggota OSIS, bahkan Farel tidak terlalu setuju bila ada sesama anggota OSIS yang berpacaran. Baginya hal itu akan mengurangi konsentrasi dalam bekerja.
Jadi ia akan merasa sangat gengsi karena membawa teman perempuan ke organisasi OSIS.