Ih, pelit lu pe'a," Aya memanyunkan bibirnya kesal.
Aku tertawa puas karena berhasil mengerjainya.
Aku menyelesaikan sarapan ku dan beranjak meninggalkan ruang makan setelah menyalami mereka berempat.
Berhenti di ambang pintu! Aku melirik Aya yang masih diam dengan wajah dongkol, di kursinya.
"Woy pe'a, Ayo!" Teriak ku padanya.
"Apa?" Aya bertanya pada ku dengan raut bingung.
"Yaelaaahhh katanya mau nebeng," kata ku saat bersandar di pintu.
"Bangsul lu, bilang dong dari tadi!" Dia menggebrak meja dan bersungut kesal ke arah ku sebelum beranjak dari tempat duduknya! Kemudian, dia menyusul ku setelah be
Puas membiarkannya tertawa, aku pun lari ke kamar untuk menebus tidurku yang berkurang tadi malam.
Di ranjang king size ku, aku yang tadinya sangat mengantuk malah uring-uringan lagi.
Astaga, Mama pasti sengaja ngga ganti sprei kemarin nih! Aroma shamponya Wiliona masih melekat di bantal yang dia gunakan kemarin.