Memory for you? By dellaGd
Naruto punya nya Masashi Kishimoto
Pair : Naruhina
Rate : M
Genre : Hurt/Comport, Romance, humor, etc
Rembulan itu menyejukkan matahari ini dengan cara yang berbeda dengan yang lain
Hadiah yang menjadi kesalahan yang tak pernah menjadi kebahagiaan
Setangkai bunga lavender, aku senyapkan selalu didepan rumah kita yang tak mungkin kau ambil...
Aku rindu namunku tak bisa menggapaimu .
Dulu saat kita masih bersama saat rasa itu belum tumbuh menjadi cinta. Dia selalu ada dimanapun aku berada, dia yang manis dengan senyum serta pipinya yang merona ketika berbicara kepadaku..
"Naruto-kun....."
Dan ketika mulutnya menyebutkan namaku, ah jika sekarang mungkin aku sudah mulai merasakan keanehan pada tubuhku yang mulai memanas.
HINATA
Nama gadis yang beberapa tahun ini telah memenuhi separuh dari kinerja otakku, ia gadis yang baik untuk orang jahat sepertiku. Kenapa jahat? Karena 2 tahun yang lalu saat dimana aku sudah menyatakan rasa cintaku padanya saat dimana seharusnya rasa bahagia yang kudapat. Namun karena kesalahan kecil yang aku perbuat ia menghilang selamanya.
Ia selalu menjadi dirinya,dia berbeda dengan gadis lainnya yang selalu mengagungkan namaku sedangkan Hinata dia bahkan selalu mencaci dan memaki ku dengan cara yang unik,,,,
Aku masih menunggunya ditaman berbunga ini
Berharap dia akaan datang nanti..
Dengan senyum hangatnya berlari menghampiriku dan langsung memelukku erat....
.
Bahkan aku tak pernah lupa bagaimana bentuk tubuhnya dulu yang berisi ditempat yang tepat.
Saat ketika dada kami bertabrakan, aku bisa merasakan bagaimana kenyal nya benda itu
Seperti apa dirimu sekarang apa lebih cantik dari bunga yang selaluku letakkan ditempat tinggalmu dulu
Apa kabar kamu?
Bagaimana kamu menjalani kehidupanmu sekarang?
Kau tahu aku merindukanmu dan masih menunggumu kembali?
~~~~'''~~~~~
"NARUTOOOOOOOOOOOO ......." Teriak seseorang didepan apartemen yang sudah sering ia masuki , berulang kali ia memanggil nama si yang punya dengan suara lantang dan sedikit serak ..
Ini sudah kesekian kalinya Naruto tidur kesiangan, dan berakibat dengan benjolan yang didapat oleh tangan kekar sang sekertarisnya sendiri..
"Baka Teme ... Kenapa kau memukulku itu syakit tau" ucap Naruto sambil memanyunkan mulutnya yang membuat lawan bicaranya bersemu (Baca : Menahan Amarah)
"CIH.. kau ada meeting dengan clien dari Hyuuga-Corp nanti jam 02 siang.. dan sekarang sudah setengah dua dan kau masih bermanjaan dengan bantal gulingmu yang sudah penuh dengan ilermu dan .... Apa itu diselangkangmu, kau jangan-jangan???? "
Kata Sasuke yang langsung mendapatkan lemparan maut dari Naruto yang membuatnya pingsan seketika karena terkena guling Naruto yang em.. em bau nya wah..
Sasuke itu merepotkan entah kenapa dia jadi cerewet melebihi Kaa-san dulu.. kemana sikap dinginnya dulu? Apa jangan jangan Sasuke telah merubah jalan hidupnya menjadi Seme atau Uke ? ah lupakan ..
Naruto bergegas pergi ke kamar mandi melakukan rutinitasnya ya walaupun memakan waktu lebih dari 2 jam, namun sayangnya ia tak bisa selama itu kali ini..
15 menit kemudian..
"Sasuke bangunlah, kita akan pergi ataukau kutinggalkan?" sambil menendang pantat Si Pantat Ayam yang masih tergeletak tak berdaya..
"Hn" ucap Sasuke,
langsung berdiri meninggalkan Naruto yang melongo? Bukan kah itu ?
Apa kah Sasuke memiliki kepribadian ganda seperti di dorama yang sering di tonton Kaa-san nya dulu ala abang koriya?
------------
Naruto POV
Di ujung sana ku lihat clien yang akan menanda tangani kontrak penting di perusahaan yang aku kelola hingga sekarang .
"permisi ? apa Nona dari Hyuuga-Corp?" tanyaku sopan kepada gadis didepanku yang masih setia mengenakan kacamata.
"Hm.. benar , Perkenalkan saya Hyuuga Hinata Direktur Hyuuga-Corp."
Hinata? Mungkin Hinata yang lain? Pikirku ,
"bukan kah tidak sopan Hyuuga-San jika menggunakan kacamata itu pada saat ini?" kataku yang langsung membuatnya sedikit terkejut serta membenarkan apa yang baru saja aku ucapkan..
Dengan perlahan namun pasti ia melepas kacamatanya memperlihatkan bulu mata yang mengagumkan dan iris matanya yang berwarna lavender mengingatkan ku padanya HINATA
Langsung ku peluk erat tubuh gadis didepanku ini aku tak perduli lagi dengan mereka yang memperhatikan kami. yang ingin kulakukan sekarang memeluknya erat dan tak akan kulepaskan lagi.
"Permisi Uzumaki - San jika anda bersikap seperti ini bukankah tidak sopan?"
'Uzumaki-San? Keh, apa kau tak mengenal ku lagi hm?'
Perlahan ku lepaskan pelukan ini yang membuatnya risih, dan lihatlah tatap dinginnya sekarang yang tak seperti dulu ketika aku memeluknya.
"Saya kesini bukan untuk mejadi pelampiasan anda. Saya disini untuk membuat kontrak dengan perusahaan anda."
--
Setelah pertemuan itu aku lebih menyelidiki tentang dirinya melalui sekretarisnya .
Dan diantaranya adalah Hinata pernah mengalami kecelakaan motor yang ia kendarai dulu pada saat ia mengikuti perlombaan balap motor..
Mengingatnya saat ia menggunakan motor CBnya.. Diatas tanah yang berliku dan menanjak turun naik dengan jalur yang cukup ekstrim .
Bahkan saat itu aku merasa Hinata mempunyai kepribadian ganda yang bertolakbelakang dengan yang biasa ia tunjukkan kepada ku saat kami berada dikampus.
Lupakan tentang motor crosser itu. sekarang yang terpenting adalah bagaimana cara mengembalikan ingatannya kembali..
Menurut buku baru saja ku baca tadi,hal yang termudah untuk mengembalikan ingatan adalah melakukan hal yang sama seperti hal yang ia lupakan..
.
Normal POV
From ; No Name
Hinata bisa kita bertemu di Taman trxxxxxxxx besok ?
Dan ini mengenai kejadian waktu itu
'dari Naruto yah'
Dengan cekatan ia membalas pesan dari Naruto dan langsung pergi ke tempat tidur. ia sadar tubuhnya butuh istirahat untuk hari yang melelahkan..
----
"Hoi Dobe kenapa kau memanggilku kemari ?. Kau tahu istri sangat butuh perhatianku ."
Teriak Sasuke ketika tiba diapartemen atasannya yang pagi tadi membangunkannya dengan cara yang sangat membuatnya pusing..
Bagaimana tidak Naruto bahkan hampir menelpon Sasuke sebanyak 80 kali dan berakhir dengan hadiah tendangan manis dari sang istri yang mulai kesal karena menggangu tidur cantiknya.
"Hehehe ... Kau tau Teme aku akan bertemu dengan Hinata dan aku bingung harus memakai pakaian apa ttebayo?"
Perempat siku muncul di kepala Sasuke
"DOBEEEEEEE...."
"AHHHH........"
-
-
-
Waktu telah menunjukkan pukul 09:30
Dan Naruto sudah berada ditempat pertemuan 30 menit lebih awal, ia hanya ingin ketika melihat bidadari yang ada dipikirannya ini melambaikan tangan dan tersenyum kepadanya atau mungkin ditambah dengan pelukan hangat melepas kerinduan yang tak berujung...
Namun sayangnya itu hanya hayalan semata yang bertolakbelakang dengan kenyataan..
"Jadi langsung saja, aku tak ingin berlama-lama disini Uzumaki - San?"
"Ummmm... bagaimana jika kita pesan makanan dulu ?"
"Tidak usah ." ucap Hinata dengan dinginnya yang membuat Naruto meringis sakit dibagian ulu hatinya ,,
"Kau tahu Hinata dulu aku pernah bertemu dengan seorang gadis yang sangat baik disini?"
kata Naruto ketika duduk dikursi taman .
Naruto mulai menceritakan bagaimana pertemuannya bersama Hinata dulu,,
Saat dimana gadis itu menunduk sambil memandang sepatu snikers yang membuat wajahnya sedikit tertutupi oleh rambut.. dan saat itu naruto merasa ada yang salah dengan nya
Dengan perlahan namun pasti ia mendekatinya duduk disebelah tanpa membuatnya sedikit beranjak dari tempat duduk
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya naruto
Gadis itu mengangkat kepalanya melihat orang disampingnya dengan senyum palsunya sambil menggumamkan sesuatu yang tak bisa didengar Naruto
"Kau tinggal dimana? Biar aku antar, kurasa kau dalam keadaan tak baik?"
"Anooo...., aku tak punya tempat tinggal tuan" jawabnya lalu kembali menundukkan kepalanya..
Naruto begitu terkejut mendengarnya, dengan gerakan pelan ia menepuk punggung gadis yang baru ia ketahui bernama Hinata.
Sambil mengajaknya berbincang lebih lama serta juga menawarinya tempat tinggal sementara, yang awalnya ditolak hinata namun dengan bujukan yang Naruto lakukan hingga membuat Hinata mengiyakannya..
Selanjutnya mereka tinggal berdua dalam satu apartemen milik Naruto, dan Hinata ia berusaha mencari pekerjaan yang dapat ia lakukan untuk mencari tempat tinggal baru dan kehidupan mereka berjalan saat damai saat Naruto pulang ia sangat bahagia karena ia selama ini hidup sendirian dan tiba-tiba ada seseorang yang menunggu kepulangannya,
"tadaima...."
"okaeri Naruto - Kun"
Panggilan yang terlalu formal tergantikan,
Senyumnya membuat Naruto selalu bersemangat bekerja sambil sekolah kejuruan yang mana ini adalah tahun terakhirnya di universitas. Serta Hinata yang juga kuliah ditempat yang sama dengan biaya yang ia bayar sendiri dari perlombaan Motor Trail yang sering ia ikuti,
pada awalnya Naruto sangat marah ketika mengetahui Hinata mengikuti beberapa perlombaan itu namun pada saat ia menontonnya langsung iabahkan sangat tercengang bagaimana gesitnya gadis itu membelokkan motornya di jalur yang tikungannya sangat tajam, dan banyangkan saja hanya dia yang berjenis kelamin perempuan disana.
"Ppprrrrffffftttttt"
Tawa Hinata pecah, sehingga menghentikan Naruto untuk bercerita lebih lanjut.
"Apa ada yang lucu Hinata?"sambil memiringkan wajahnya ketika manisnya memandang wajah Hinata yang tertawa lepas...
"Haha,,,, kau menceritakan awal pertemuan kita hampir satu jam ... dan bagaimana akirnya nanti?"
Hinata diam sebentar sambil menundukkan kepalanya yang membuatku sedikit kesusahan melihat ekspresi nya...
"Ku kira kau melupakanku"
Deg..
Suaranya memang pelan tapi Naruto masih bisa mendengarnya, dengan tangan yang sedikit bergetar perlahan ia memegang puncuk kepala Hinata mengusap nya pelanpenuh kasih sayang .
Membuat Hinata mendongakkan wajahnya yang sudah dibasahi air mata,
Dibelainya pipi hinata dengan tangan ...
"Tenanglah.. kenapa kau menangis hm?"
"Ano,....... itu karena entahlah"
Hinata berusaha mencari jawaban yang benar , namun sia-sia.
Pikirannya kosong sekarang tak bisa berpikir sama sekali apalagi ditambah tangan Naruto yang masih setia membelai pipi nya.. ia sangat yakin wajah pasti sudah memerah..
Hinata POV
'Astaga bagaimana ini, aku pasti sudah gila....'
Dan kenapa wajah Naruto masih setampan ini? dan jangan lupakan senyumnya yang sangat menawan.
"Hm.. Apa karena kau merindukanku?" Tanya nya lagi
Jawabannya 'Iya'
"Tidak" kata ku
Sungguh aku gengsi jika aku berkata merindukanmu karena aku yang pergi bukan Naruto
Ku tatap Naruto yang mulai melepaskan tangannya dari wajahku dan duduk kembali. Namun tak begitu lama ia berdiri yang kuyakini ia akan pergi.
Tapi kenapa? Apa ucapan ku barusan menyakitinya?
"Asal kau tahu saja hinata aku sangat merindukanmu." Ucap Naruto sebelum ia benar benar berjalan pergi meninggalkan ku
Tidak...... ini bukan yang kuinginkan?
Dengan cepat aku berlari mengejarnya yang semakin menjauh,
Shit.. kenapa dia cepat sekali aku tak bisa mengejarnya kaki ku terlalu pendek
"Aku juga merindukan mu bodoh ...." Teriakku
Aku tak tahu ia mendengar ku atau tidak sekarang ..
Setidaknya aku sudah meluapkannya sehingga membuat bebanku sedikit lebih ringan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi? Kau harus menceritakan semuanya, kau berhutang penjelasan pada ku?"
Kata Naruto yang duduk dikursi meja makan apartemennya , aku hanya meliriknya dari belakang
"Dan kau juga harus menjelaskan kenapa kau putus dengan gadis itu?"
Kataku sambil sesekali mencicipi ramen yang ku buat untuk kami
"Apa maksud mu Hinata? Gadis yang mana?"
"Cih, lupakan saja"
Sambil meletakkan ramen didepan Naruto dan bermaksud ingin cepat pergi ,
Namun tangan Naruto menarikku yang mengakibatkan keseimbangan ku goyah dan terduduk dipangkuan Naruto
Serta jangan lupakan seringainya yang menjijikkan itu,
"Bisa jelaskan sekarang uzumaki hinata?"
Apa boleh buat , jika terus begini maka keperawanku yang berada dalam bahaya
"Cih, aku bukan istrimu jadi jangan ubah margaku"
"Aku tau,, tapi masih calon bukan?"
Kata Naruto sambil tangan nya yang mulai menggelitiki pinggang ku sehingga membuat ku merasa geli.. Dan ini tidak baik
"hentikan atau tidak akan kujelaskan?"
Dan itu berpengaruh , menghentikan naruto dan aku mulai berdiri dan duduk didepan nya
"sekarang makanlah dulu?"
"tapi aku butuh penjelasan hinata?" dengan wajah memelas bak rubah kelaparan
"tidak sebelum habis" kataku yang membuat nya mengerucutkan bibirnya
Aku hanya memandanginya dalam diam dan Naruto tak merasa keberatan akan hal itu, sesekali ia tersenyum kepada ku.
"Apa kau tidak makan Hinata?" tanyanya, yang hanya kubalas dengan anggukan kepala.
" Tidak, kau harus makan!! Buka mulut mu aaaa"
Aku hanya menurut saja .. Jujur aku sudah merasa kenyang walau hanya melihat wajahnya
Wajahnya masih sama dengan sedikit perubahan rambutnya yang dulu urakan sekarang tertata rapi dan dipotong pendek serta wajahnya yang semakin tirus? Apa ia kurang makan?
"Selesai.."
"Hinata ?"
"Aah iya Naruto-Kun ? apa kau mau tambah lagi ?"
"Bukan itu Hinata,tapi aku sudah selesai .. jadi bisa jelaskan tentang gadis itu"
"hm ....... baik lah..."
-
-
-
-
-
-
Naruto POV
Hinata telah kuantar pulang ke apartemennya tadi ..
Aku mulai memikirkan apa yang ia katakan.
Saat dimana dulu kami menjadi sepasang kekasih yang saling melengkapi , dan aku sangat mencintainya serta Hinata pun merasakan hal yang sama .
Tetapi ada seorang gadis yang bernama Sakura teman lamaku dan Sasuke ,
Ia datang ketika ia membutuhkanku karena keterpurukannya ketika mengetahui Sasuke akan segera bertunangan.
Waktuku bersama dengan Hinata semakin sedikit, di saat aku pulang Hinata pasti selalu tertidur diruang tamu,dan ku yakini dia selalu menunggu kepulangan ku..
Hubungan kami semakin lama tak sama lagi seperti dulu
Hinata juga mencoba menghindar bahkan saat diapartemen.
Dan baru aku ketahui bahwa Hinata melihatku berciuman dengan Sakura di tahun silam tepat pada ulang tahun ku yang ke 21 thn.
Jujur saja, saat itu aku tak tahu harus melakukan apa? Mencoba melepaskan aku tak bisa disisi lain diriku yang masih menginginkannya..
Sekarang aku sadar mengap aia pergi dariku,
Membuatku terpuruk
Dihari yang sama, aku juga meninggalkan apartemen kita dan akan ku tempati lagi bersama mu Hinata
TUNGGU
Jika Hinata seorang hyuuga maka seharusnya Sasuke tahu hal ini
.
.
"Moshi-moshi....?"
"Hn"
"Temeeee..... Aku merindukanmu?, Bisakah kau menemaniku minum ?"
"Cih, baiklah. Dimana?" kata Sasuke di seberang sana
"Ditempat biasa.." jawabku.
~~~~~~
"Sasuke Teme..... kenapa kau berbohong kepada ku? dan Hinata itu Adik Iparmu kan?"
"Hn"
"Ish, Kau tahu dan kenapa kau berkata Hinata kehilangan ingatannya hm?"
"Berisik Dobe.... Jika kau sudah tahu kenapa masih Tanya lagi ?"
Langkahnya hendak pergi namun tangan ku menariknya duduk kembali
"berhenti lah merengek seperti itu Naruto.. jika kau masih mencintainya maka dapatkanlah dia, dan aku dengar dari Himeka ia akan dijodohkan dengan Sabaku Gaara .."
Deg ....
Tidak Hinata hanya milikku seorang dan itu adalah Naruto Uzumaki
"Baiklah Teme. Aku akan mempercepatnya hehehehe"
"Satu hal lagi Dobe.. jangan kau berbuat macam-macam dengan Hinata,atau Kusanagi ku ini akan menebas lehermu?"
Ucap Sasuke dengan memegang Kusanagi yang entah ia dapat darimana? Dan ini bukanlah dunia ninja atau pun samurai.. dengan aura yang sangat gelap disekelilingnya
Aku memiliki firasat tak baik jika berlama disini
Kabur atau mati
Ke esokan harinya
"apa semuanya sudah selesai?"
"ha'i uzumaki - sama"
Baiklah semuanya sudah beres. Aku kan membuat hari ini menjadi hari yang membahagiakan.
.
Normal POV
Hinata bergegas membersihkan diri sambil sesekali bersenandung ria, dan jangan lupakan senyum tidak jelas dari dua orang dibalik pintu kamar hinata...
"Hihi... Sasuke - Kun sepertinya Hinata -Chan sangat bahagia ,, membuatku jadi lapar?"
Apa hubungan nya coba? Pikir Sasuke
"bagaimana jika kita sarapan dulu sayang?"
"gak mau, aku maunya Mie Indomie dari Indonesia?"
Kata Himeka sambil mengerucutkan bibirnya , dan jangan dilihat lagi Sasuke ia sudah bingung setengah mampus.
Dengan style coolnya ia mencoba mencari minimarket terdekat yang menjualnya dengan bertanya kepada Mama Google .
"baiklah, aku pergi membelinya." Sambil mengecup puncak kepala sang istri Sasuke siap bertempur untuk membeli mie instan ala indonesia..
Namun baru hendak membuka pintu mansion , sasuke dikejutkan dengan wajah Naruto.
"Mau apa kau Dobe?"
"Menjemput Hinata - Chan, eh Hinata kau sudah selesai ? mari pergi?"
Yang ditanya malah memasang wajah bingung lalu berjalan menggenggam tangan Sasuke
"Sayang, apa ia tak mengenaliku?"
Tanya Himeka kepada Sasuke
"Dia kan memang Dobe,dia bahkan tidak datang ke pernikahan kita . Sahabat macam apa kau Naruto? sampai istriku kau bilang Hinata?"
"Hehehe, aku kira istrimu yang berambut coklat itu?" tunjuk naruto kepada seseorang yang duduk santai di ruang tamu..
Dan sukses membuat mereka berdua tertawa
"Kau bodoh, itu Neji -Niisan dan dia seorang pria..." ucap Himeka .
Tak berapa lama Hinata dengan dress berwarna senada dengan matanya jangan lupakan tas mini yang selalu melekat di bahu kanannya.
Aku hanya tersenyum melihat dan ia juga membalasnya dengan senyum tak kala manisnya...
"Aniki,aku pergi dulu yah?"
"Hm, jaga dia bocah.. jika kau melukainya maka besok lusa namamu hanya tinggal nama!!!!"
Ah sungguh keluarga yang harmonis bukan?..
..
"Hinata, maaf dulu aku melukaimu ."
Ucapku diselah menyetir , sambil melihatnya sesekali dia hanya mengangukkan kepala,
"Asal kau tahu aku sangat terpuruk ketika kau pergi begitu saja.. setiap hari aku selalu mencarimu, dimana kau tinggal ? apa yang kau makan??"
"Aku tau" jawab Hinata..
"Heh?"
"Sasuke -Nii sudah menceritakan semuanya, aku hanya ingin menunggu waktu yang tepat.. Apa kah Naruto -kun melupakan ku atau tidak?"
Ia tersenyum
Senyum tulus yang selalu ia berikan dulu... aku menemukannya lagi
Sungguh aku bersyukur bahwa ia masih bisa disini menemaniku
.
.
.
.
.
.
Naruto menghentikan mobilnya di depan apartemen yang Hinata rasa mengenalinya,
"Naruto -Kun ini?" Tanya hinata
"Nanti kau juga akan tahu"
Wanita yang sama pernah tinggal dengannya,
wanita pertama selalu menyambut kepulangannya ,
wanita yang sama akan cinta tulusnya.
"Naruto - kun kenapa disini gelap sekali ?"
"Sebentar"
Tak...
Betapa terkejut Hinata, saat melihat ruang tamu yang tertata rapi dengan satu meja yang isinya sudah penuh dengan aneka makanan yang sudah dihias sebagus mungkin.
"Silakan duduk Hinata - Chan"
Hinata hanya mengikuti perintah Naruto dan makan dengan tenang.
Bukan kah ini terlalu sunyi jika disebut acara lamaran ,
Dan lihatlah naruto yang sudah berkeringat bingung harus berkata apa?
"Naruto - Kun ?"
"Ah iya,, bagaimana kalau kita minum segelas wine sambil menonton tv?"
"Hm, ide bagus .. ini terlalu membosan kan kau tahu?"
Sudah berapa tahun Hinata meninggalkan rumah ini, bahkan barang - barangnya masih sama dan tetap tertata rapi seakan tak pernah disentuh.
Dan kegiatannya di kejutkan dengan tangan besar yang memeluknya erat dari belakang sambil menyenderkan kepala dibahu Hinata.
"Apa kau tak menempati apartemen ini Naruto -Kun ?"
"Tidak, karena disini tidak ada Hinata maka tak ada Naruto yang tinggal ..."
"Ish, kalau sekarang?" Tanya Hinata lagi
"Jika kau mau menjadi istriku, maka aku akan menempatinya bersamamu lagi dan selamanya"
Jawab Naruto sambil membalikkan tubuh Hinata menghadapnya , dan kenapa gadisnya ini menundukkan kepalanya,
"hinata?" membuatnya mendongakkan kepalanya
Dan lihat wajahnya merah sempurna apa karena efek meminum wine tadi atau Ia sedang sakit
"Apa kau sakit Hinata wajahmu sangat merah loh?"
"Apa kata Naruto - Kun tadi hanya candaan?"
Bukannya menjawab malah bertanya balik,yang membuat naruto sedikit bingung
"Kata yang mana Hinata?"
"Ano... itu,....."
"Hm..?????" senyum Naruto semakin mengembang
"Entahlah,lupakan saja"
Belum sempat Hinata berjalan pergi dari Naruto
Naruto memeluknya lagi sambil menatap intens yang membuat Hinata merasa terintimidasi
Dan tanpa sadar Hinata membelai wajah Naruto, wajahnya masih setampan dulu..tak berubah bahkan senyumnya selalu menawan, dan jangan lupakan bibirnya yang errr...
"Naruto - Kun apa kau sering menggunakan bibir ini mencium wanita lain ?"
Kata Hinata sambil membelai bibir Naruto dan samar bisa kita lihat wajah Naruto yang merona..
"Iya.."
"APPPPAA...???"
Tanpa sadar pipinya telah basah oleh air mata,
'Naruto jahat'
"Iya, dan wanita itu adalah kamu Hinata?"
"Emang Naruto- Kun pernah menciumku?"
Tanya Hinata sambil mengusap air matanya dibantu tangan Naruto pastinya
"Pernah , disetiap kamu tidur.."
"Ish.."
"Bagaimana kalau dengan ini?"
"Apa ny- hmp"
Mata Hinata membola Naruto menciumnya
Naruto mencium Hinata pelan penuh kasih sayang,
'Shit bibirnya masih terasa manis'
Semakin lama ciuman itu semakin dalam bahkan benang saliva diantara keduanya mengalir keluar.
Sesekali Hinata memukul dada Naruto.. jujur saja ia mulai kehabisan napas,
"Maaf Hinata, aku seharusnya berhenti sedari tadi agar tak menyakitimu..."
"Tidak Naruto - Kun, aku menyukainya."
Perlahan namun ragu Hinata memajukan wajahnya .
Cup.......
Naruto diam menikmati ciuman dari Hinata yg akan berakhir,oh tidak ..
Dengan tangannya Naruto menekukkan leher Hinata membuatnya memperdalam ciuman yang semakin lama semakin menjadi
Bahkan mereka sekarang sudah berada di kamarnya Naruto tanpa melepaskan ciuman mereka, perlahan Naruto membaringkan tubuh Hinata membuatnya berada dibawah kekuasaannya..
Bahkan ciumannya berpindah pada leher jenjang hinata dan memberikan beberapa tanda disana yang membuat hinata mendesah
Tangan Naruto pun tak tinggal diam, yang satunya perlahan masuk menelusupi area perut hinata menuju sebuah gundukan yang memang menjadi incarannya
"Aahhhh.."
Dan lupakan bahwa bajunya sudah lepas yang menampilkandada nya didepan Naruto ,, sontak saja Hinata menutupi area tersebut dengan tangannya sendiri.
"Apa aku harus menghentikannya Hinata ?"
Dibalas gelengan dari Hinata dan perlahan membelai wajah Naruto lalu mengecupi wajah naruto dari pipi,hidung , bahkan bibirnya..
Tanpa diketahui Hinata yang masih asik pada wajah Naruto, tangan nakal Naruto telah berada di area sensitive nya bahkan meremasnya yang membuat Hinata menghentikan ciumannya
"Engghhh Naru,,,to....."
Bahkan Naruto memasukan satu jarinya kedalam vagina Hinata , dan menggerakkannya, membuat Hinata mendesah.. dan disusul beberapa jari yang lainnya..
"Naru...Ahhhhh"
Hinata merasa sesuatu keluar darinya..
"Hinata bolehkan aku memasukimu?"
Tanya Naruto ia tahu ia tak akan melakukan apapun jika Hinata tak menyukainya..
"Hm"
Naruto POV
Sedikit kubuka kedua pahanya , dan dapat dilihat kewanitaannya memerah bahkan sudah basah oleh cairannya, perlahan ku siapkan penisku menggesernya sebentar dan mulai memasukinya sungguh ia benar benar sempit..
"Nar..ruto...sakit...."
Aku tahu ini akan sakit perlahan kumajukan wajahku mengajaknya bergulat dalam permainan cumbuan kami, sambil ku hentakkan bokongku yang sukses membuat darah keperawannya keluar di selah penisku,,
"Engghhhh.."
Terasa hangat ,, perlahan dengan hati - hati ku memundur majukan penisku, dapat kulihat meringis kesakitan namun nikmat disaat yang bersamaan..
Untuk waktu yang sedikit lama aku masih memelankannya agar Hinata dapat beradaptasi,
"Naruto - Kun bisakah lebih cepat?" Kata Hinata bagai magnet di telinga ku ,..
Dengan durasi yang cukup lama aku memundur majukan kejantananku didalamnya bahkan tak absen mengecupi bahkan menghisap kedua dada besarnya...
Hinata bahkan sudah mendesah lebih dari 30 kali bahkan itu terdengar seperti sebuah nyanyian..
Sesekali aku mengubah posisi kami dimana Hinata berada diatasku dengan penyatuan kami yang masih bertautan .. ku tarik ke bawah bokongnya sehingga memperdalam penisku dirahimnya.
"Ahhhh... Naru Aghh..."
"Ahhhh.....Hinaahhh.... taa"
Dan aku rasa aku akan segera keluar ku balikkan posisi kami seperti semulai,kali ini temponya semakin dipercepat....
"Naru uutho... Ahh akku akan keluar!"
"Kita bersamaan yah... ah"
"Aghhhhhh" Ucap ku dan Hinata bersamaan...
Morning.....
Aku meraba ranjang di sebelahku , namun yang dicari tak ada.
Dia pasti sedang memasak..
Kebiasaan Hinata memeng seperti itu, istri idaman bukan?
Tak berapa lama aku merasakan sesuatu menendang kaki ku,
"Shit... Sialan Bangun Kau?" Teriak Hinata
Ada apa dengannya , dan betapa terkejutnya aku saat melihatnya sambil membawa bantal ditangannya..
Normal POV
Buk buk bruk..
"Sialan kenapa kau melakukannya padaku ?"
"Bukan kah kau juga menyukainya"
"Shit,, dan kenapa kau tak memakai pengaman sialan?"
Jerit Hinata sambil terus memukul Naruto dengan bantal yang membuat Naruto tak berdaya,, dan tanpa sadar sesuatu jatuh dari tangan Hinata...
Eh?
"Apa tuh????"
Hinata mendekat ke sebuah cincin yang ia rasa jatuh tadi
Perasaan itu bukan miliknya, kemudian ia bertanya pada naruto yang masih mengusap kepalanya yang benjol..
"Ini punya siapa"
"Itu punya Uzumaki Hinata" jawab Naruto dengan senyum lima jarinya .
Ia ada jika kau mencoba mendekatinya..
Ia akan melihatmu jika kau memperhatikanmu,
Dan ia akan mengenalmu jauh sebelum kau mengenal dirimu sendiri..
Ketika masa lalu yang masih belum selesai maka selesaikan atau menyesal..?
Jika ia masih diingatanmu, jangan coba menghindar. Temui dia dan katakan apa ia masih membutuhkan mu atau tidak?
END...
Ok...maafkan lah hayati yang tak bisa berkata apa pun lagi,,, ini benar benar menguras hati dan pikiran ...
Thank for reading...
Salam manis
dellaGd😗