"Selamat malam!" Aksa dengan mencoba memasang wajah berdosa perlahan masuk dan mendekat. Bang Gor mengepalkan tangannya begitu melihat wajah pria yang sudah mengobrak-abrik adik kesayangannya itu.
"Aksa, mau ngapain loe kesini?" tanya Bang Gor dengan wajah yang seram. Sudah selama satu tahun lebih ini berusaha mencari Aksa. Namun, ternyata Aksa memiliki kemampuan bersembunyi dengan sangat baik.
"Bang Gor, Mbak Merry. Apa kabar kalian?" tanya Aksa tidak menjawab pertanyaan utama dari Bang Gor.
"Apa loe enggak mikir kalau pertanyaan loe itu sudah telat?" tanya Bang Gor masih dengan nada yang sinis dan memancing keributan.
"Bang, Abang bisa enggak ngomongnya baik-baik dan enggak pasang muka preman seperti itu?" ucap Merry sambil mencubit lengan suaminya itu dengan gemas.
"Yang, kamu pikir aku enggak emosi dan enek lihat wajah kampret satu ini?" teriak Bang Gor yang benar-benar emosi.
