"Pak Aksa, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Daniel langsung menghampiri Aksa yang tampak sedang tidak baik-baik saja.
Aksa tidak menjawab, dia hanya terus tertunduk membuat Daniel semakin cemas melihatnya. Ia merasa kalau saat ini Aksa benar-benar tidak seperti Aksa yang sebelumnya.
"Apa kau tidak menjenguk Hana?" tanya Daniel.
"Hmm, aku tidak bisa menemui Hana lagi Niel. Jika aku melihatnya perasaan bersalahku seperti terus menumpuk dan membuatku sesak Niel," ucap Aksa dengan suara yang benar-benar sedih.
"Tapi Pak, Anda kan suaminya. Mana mungkin Anda tidak menjenguknya setelah dia dioperasi?" tanya Daniel.
"Aku tahu Niel. Aku juga sangat ingin menemui Hana, tapi semakin aku pikirkan kembali. Apa yang diucapkan oleh Bang Gor memang benar adanya," ucap Aksa membuat Daniel merasa yakin kalau saat ini sedang dalam titik terendahnya.
"Apa maksud Bapak. Memangnya apa yang Bang Gor katakan pada Bapak?" tanya Daniel.