Tiga bulan kemudian …
"Hana bangunlah!" Sebuah suara berulang kali terdengar.
Perlahan kedua mata Hana terbuka. Dia menyipitkan matanya karena merasa silau dengan cahaya yang masuk ke arah matanya.
Sebuah wajah yang muncul di wajahnya. Hana tidak bisa mengenali wajahnya. Ah iya, dia masih mempunyai prosopagnosia yang belum bisa disembuhkan.
Hana tidak tahu siapa sosok yang kini ada di depannya itu sekarang. Kepalanya terasa berat dan bibirnya terasa kaku untuk mengeluarkan suara.
"Apa kau bisa mendengarku?" Sosok itu terus berusaha dan mengajaknya bicara. Hana masih tidak mengerti kenapa rasanya dia tidak bisa melihat dengan jelas dan mendengar lebih jelas.
"Hana, jawablah!" Orang itu terus mengajaknya bicara.
"Kalau kau bisa mendengarku. Kedipkan matamu tiga kali!"
'Apa yang terjadi padaku, kenapa aku mencium bau disinfektan di sini. Apakah aku berada di rumah sakit?' gumam Hana.
"Hana kau bisa mendengarku?"