Aksa tak kuasa ingin menampar wajah Hana agar dia tersadar kalau ucapannya itu sangat tidak enak didengar. Bagaimana mungkin seorang Hana bisa mengucapkan niatnya untuk selingkuh.
"Aku tidak suka kamu bermain api Hana. Kau masih istriku. Dan tidak baik kau main-main dengan laki-laki lain di saat kamu masih mempunyai istri sah!" gertak Aksa.
"Apa kau juga lupa kalau kau sudah berzina dengan wanita lain di saat kamu masih punya istri sah?" balas Hana.
"Hana. Aku ini masih suamimu, jadi aku masih berhak atas semua perbuatanmu."
"Kalau begitu, apa aku juga tidak berhak beselingkuh dan berzina sepertimu?" teriak Hana.
Aksa kemudian duduk berlutut di depan Hana. Dia tidak mau kehilangan Hana. Dia tidak mau Hana dekat dengan laki-laki lain.
"Lebih baik kau tampar saja aku Hana. Kau jangan bersama dengan laki-laki lain!" ucap Aksa meminta Hana untuk menamparnya.
