Daniel mendapat kabar kalau polisi sudah membawa jenazah itu ke rumah sakit yang sama tempat Hana dirawat. Karena tidak bisa dikenali karena kondisi wajahnya yang hancur, sementara di tubuhnya tidak bisa ditemukan kartu identitas.
Begitu mobil ambulans itu datang, Daniel segera mencegat petugas itu.
"Berhenti dulu, aku mau lihat. Aku takut dia adalah bosku!"
Petugas itu saling pandang karena melihat Daniel sepertinya sudah shock duluan sebelum dia berhasil membuka resleting kantong jenazah itu.
Tapi Daniel harus kuat untuk memastikan identitas jenazah itu.
Sreeet.
Daniel harus dua kali melakukan ini. Pertama dia memeriksa korban kecelakaan tadi. Sekarang dia harus memeriksa kembali jenazah yang dikira Aksa.
Daniel kemudian melihat wajah itu hancur. Dia memegang dadanya. Takut sekali. Tidak ada pakaian yang melekat di tubuhnya.
"Sepertinya wajahnya terantuk tiang penyangga jembatan sebelum jatuh ke laut. Arus laut begitu kencang jadi pakaiannya terlepas!"