Aksa sudah memegang tiket pesawatnya. Ponselnya terus berdering. Aksa kemudian mengangkat telepon dari Daniel. Dia harus segera mematikan ponselnya. Karena dia harus segera pergi ke pesawat.
"Ada apa Daniel?" tanya Aksa.
"Pak, kenapa Bapak tiba-tiba begini. Aku kan tidak bisa ikut karena tidak bisa mengejar waktu pemberangkatan pesawat."
"Aku saja yang berangkat. Kau jaga-jaga di sana!"
"Tidak Pak. Aku sekarang di stasiun, ini lebih dekat. Aku akan ke Busan tapi pakai kereta api yang paling cepat. Aku akan menyusul Bapak. Meskipun memang tidak akan bareng sampainya. Karena perjalanan ke sana memakan waktu dua jam lebih kalau dengan kereta."
"Kenapa kau malah ke Busan juga?" tanya Aksa dengan suara yang kesal. Dia tidak mau kalau Daniel terlibat dengan masalah ini.
"Aku merasa tidak tenang karena aku takut terjadi sesuatu pada Bapak."
"Aku akan baik-baik saja, jangan khawatir!"
"Pokoknya aku akan tetap menyusul Bapak ke sana," jawab Daniel tetap berisikeras.