Aksa kemudian berhenti di sebuah gedung berlantai dua puluh. Cukup besar dan mewah juga.
"Kak ini hotelnya?" tanya Hana.
Aksa tidak menjawab. Dia kemudian turun dan membukakan pintunya untuk Hana. Mengulurkan tangannya agar Hana bisa turun dengan bantuan tangannya.
Hana kemudian turun dari mobil sambil menatap gedung hotel itu. Dia tidak menyangka kalau Aksa akan mempunyai hotel sendiri sebesar ini.
"Bagaimana menurutmu Sayang?" tanya Aksa meminta pendapatnya Hana.
"Tentu saja ini sangat bagus dan pastinya kamu calon sukses Sayang!" puji Hana.
"Hotel ini dulunya adalah Hotel Araeumdaeun. Aku dan Daniel sedang mengurus perizinan dan dokumennya agar Hotel ini akan menjadi merk sendiri punya kita."
"Hmm, apa nama Hotelnya? Apa Hotel Mahesa?" tanya Hana.
"Tentu saja bukan."
"Aku mau menamai ini dengan nama Kaniana Hotel."
"Apa? Kaniana Hotel? Kenapa kurang kreatif kalau memberi nama?" ucap Hana sambil tertawa karena mendengar Namanya dijadikan nama Hotel Aksa.