"Ada apa ini Bang?" tanya Daniel menjadi salah tingkah di depan Bang Gor.
Meskipun dia baru mengenal Bang Gor beberapa bulan saja. Daniel bisa menilai seorang Agung atau Bang Gor itu seperti apa. Bang Gor meski orangnya terlihat senang bercanda, tapi di kala serius dia akan menjadi orang yang menyeramkan. Kalau dia marah, Daniel bisa menebak seperti apa kalau dia sedang marah.
Bang Gor terlihat sudah kekenyangan. Daniel melihat tumpukan bekas tusukan sate di atas piring. Iseng Daniel menghitung jumlah tusukan sate itu.
'Astaga, dia makan sate lebih dari tiga puluh tusuk kayaknya,' gumam Daniel dalam hati.
Daniel melihat warung tendanya semakin ramai oleh pengunjung. Bahkan ada yang sampai berdiri mengantri di luar tenda demi mendapat tempat duduk.
Seorang pelayan datang tiba-tiba datang dan membereskan piring-piring bekas dimakan Bang Gor.
"Wah, Bang Gor ini kode keras biar kita cepat pergi dari sini. Banyak pengunjung yang ngantri!" senggol Daniel.