Setelah berpikir matang dan mempertimbangkan beberapa kali Aksa akhirnya menghubungi Daniel untuk membicarakan rencana dan mengenai Intan.
Aksa yang dari tadi memutar-mutar ponselnya dengan tangannya, akhirnya menelepon Daniel. Saat itu adalah waktu di mana jam kerjanya sudah selesai di hotel.
Sampai deringan ke tiga, Daniel baru mengangkatnya.
"Halo Pak," jawab Daniel dengan suara yang terdengar berbeda dari sebelumnya.
"Bisakah kau datang ke rumah sakit. Bawalah data dan berkas soft file mengenai pembukaan cabang hotel di Seoul!"
"Baik Pak, saya akan segera ke sana," jawab Daniel.
"O ya Niel, bagaimana dengan Intan, apa kau sudah menemuinya?" tanya Aksa menanyakan Intan. Aksa merasa penasaran dengan keadaan Intan setelah kejadian itu, dia tidak pernah terlihat lagi. Apalagi dia belum sama sekali menjenguk Hana. Itu yang membuat rasa curiga Aksa semakin bertambah.