"Ckckck --- sudah jangan terlalu dipikirkan, toh sampai sekarang Aksa masih setia nungguin loe, dia sampe rela kagak mandi berhari-hari jagain loe. Tul engakk Tung?" tanya Agung pada Aksa.
"I-iya Bang. Sayang kenapa kamu kok mikirknya kayak gitu. Wajah kamu tidak kenapa-kenapa, apa yang perlu kau risaukan. Sekarang yang terpenting kamu bisa sembuh, sudah bisa bicara," ucap Aksa.
"Bang, Hana belum bisa buka mata Hana, rasanya perih sekali. Hana takut Bang!" kata Hana.
"Itu karena masih bengkak jadi belum bisa. Coba kamu buka pelan-pelan!" kata Agung.
Lalu Hana perlahan membuka matanya.
"Hana tidak bisa Bang, terlalu silau."
"Ya sudah jangan dipaksakan! Kamu udah bisa bicara, berarti kamu dah bisa makan!" kata Agung.
"Abang cari makanan dulu ya," ucap Agung.
"Aku ada di sini," Aksa kemudian mendekap tubuh Hana lalu membaringkan kepala Hana lagi di bantal.
"Kak, apa benar Kakak di sini terus?" tanya Hana.
"Iya, mana mungkin aku bisa tenang kalau ninggalin kamu!"