Daniel duduk di kursi samping tempat tidur Intan yang tengah tertidur dengan tangan diinfus. Menatap wajah Intan yang tengah memejamkan matanya. Sudah sejam lebih dia menemaninya, dan Intan belum terbangun sejak dia dibawa dari hotel tadi. Daniel merasa khawatir dengan keadaan Intan sekarang.
Karena sudah mulai beranjak malam, Daniel berencana mau memberi kabar pada orangtua Intan. Dan baru saja dia mau beranjak dari tempat duduknya. Sekilas dia melihat di sudut mata Intan keluar tetes mata. Dan Daniel kaget, kenapa matanya terpejam tapi matanya mengeluarkan air mata. Daniel kemudian urung untuk berdiri lagi. Dia kemudian menghapus bulir-bulir air mata yang menetes dari mata Intan.
"Intan bangunlah, kau mungkin belum makan apa pun dari pagi!" ucap Daniel pelan. Hatinya sangat sedih melihat keadaan Intan yang terbaring lemah itu.