Suara alarm dari ponsel Hana terus-menerus berbunyi.
"Yang, Sayang. Ponselnya bunyi!" suara Aksa membangunkan Hana yang tidur dalam dekapan Aksa. Hana pun menyasar-nyasar tangannya mencari-cari benda durhaka itu yang menganggu nikmat tidurnya. Namun tangan Aksa tidak mau melonggarkan pelukannya. Membuat Hana kesusahan menggapai ponselnya yang ia letakkan di atas nakas samping tempat tidur.
"Kak, lepas dulu sebentar!" rengek manja Hana yang tak bisa bangun untuk menggapai ponselnya.
Aksa dengan berat hati melonggarkan tangannya dan membiarkan Hana mengambil ponselnya.
"Astaga, sudah mau menjelang pagi Kak,!" pekik Hana. Namun badannya sangat lemas untuk turun dari tempat tidurnya. Padahal perasannya baru tidur beberapa menit saja. Setelah semalaman dia meladeni dan melayani suaminya Aksa yang tak pernah puas.
"Nanti dulu, tunggu sepuluh menit lagi!" kata Aksa kemudian menarik tubuh Hana lagi dan memeluknya lagi dengan mesra.