Suara bel pintu kamar hotel terdengar berbunyi bertalu-talu. Maksudnya bunyinya konstan dan sepertinya orang yang menekan bel pintu seperti mempunyai kekuatan seribu kecepatan cahaya.
"Woii sabaaar!" teriak Aksa yang sudah tahu itu pasti Daniel yang datang. Tak sabaran dan super panik karena berita ayang beb-nya sakit.
Aksa kemudian membuka pintu hotel dan benar dugaannya. Daniel tanpa permisi langsung menerobos masuk ke dalam.
"Mana dia?" tanya Daniel dengan suara panik.
"Ssstt!" Hana memberi kode pada Daniel agar dia tidak membuat keributan alay-nya di dalam kamar.
"Apa dia tidur?" tanya Daniel sambil berjalan mendekati tepi ranjang di mana tubuh Intan berbaring lemah.
Daniel kemudian meraba kening Intan yang panas. Dia melihat bibir Intan yang bergetar seperti kedinginan.
"Kita bawa ke rumah sakit. Aku takut dengan kondisinya yang sedang hamil," ucap Daniel sambil berusaha untuk membangunkan tubuh Intan.