"Halo Bang!" Hana menjawab telepon dari Bang Gor sambil menatap wajah Aksa yang terlihat ketakutan.
"Aku sekarang di …." Hana melihat Aksa memberi kode agar dia tidak memberi tahu kalau dia sedang bersama dengannya.
"Hmm, iya aku akan ke sana."
Klik. Hana menutup panggilan telepon dari Bang Gor. Lalu dia melihat wajah Aksa yang pucat.
"Kenapa kau Kak. Kau takut sekali sama Bang Gor?" tanya Hana.
"Hmmm." Aksa malah membayangkan Bang Gor menyeringai marah sambil memegang pisau tajam. Dia menjadi teringat ancaman Bang Gor kalau dia akan menyunat otong miliknya.
Hana tersenyum kemudian dia bersiap untuk meninggalkan Aksa.
"Aku harus kembali ke sana. Alza mencariku."
"Alza. Putraku. Aku merindukannya," ucap Aksa.
"Kalau kau merindukannya. Kenapa kau tidak menemuinya?" tanya Hana.
"Aku ingin sekali, tapi Hana … aku belum bisa berani bertemu dengan Bang Gor. Aku tahu aku salah, tetapi aku tidak ingin Bang Gor kecewa."