Airmata Hana membasahi pipinya. Aksa mengusap airmatanya dengan jarinya. Ditatapnya wajah Hana dalam-dalam. Terlalu banyak kata yang ingin dia ucapkan saat ini juga. Begitu juga dengan Hana.
"Hana, maafkan aku! Aku sudah banyak membuatmu menderita. Seharusnya kau bisa bertemu dengan laki-laki yang lebih baik dibandingkan denganku."
"Kenapa Kakak mengatakan seperti itu. Meskipun banyak kesulitan yang kualami, tapi aku merasa bahagia jika bersama Kakak. Andai aku dengan lelaki lain, belum tentu aku sebahagia denganmu," jawab Hana.
"Apa kau tidak merasa menyesal sedikit pun mengenal dan bertemu denganku?" tanya Aksa. Dia sadar kalau segala penderitaan dan kesulitan yang didapatkan Hana adalah karena dirinya.
"Kenapa aku harus menyesal Kak. Kamu adalah hal yang terindah yang aku dapatkan di hidup ini. Bisakah Kakak tidak mengucapkan kalau aku menderita karenamu," ucap Hana.