Saat mereka hendak check out di hotel, Aksa terus menyembunyikan tangannya di balik jaketnya. Tangannya terluka seusai melampiaskan amarahnya di kamar mandi. Meskipun firasat Hana sudah merasa tidak baik.
Intan yang menyadari kalau Hana dan Aksa kini terlihat berbeda sebelum mereka tiba di Kanada dan setelah mereka akan pulang kembali ke Jakarta. Wajah mereka berdua memang terlihat kusut dan muram.
Tidak ada banyak pembicaraan di antara mereka saat di dalam mobil taksi sampai menuju ke bandara. Hana mencoba untuk bersikap wajar dan biasa saja pada Aksa. Namun, kali ini Aksa terdengar datar dan dingin. Seperti ada sebuah masalah yang besat yang tengah dia tanggung di kepalanya itu.
Di bandara juga, Aksa masih belum banyak bicara sampai-sampai Daniel pun bertanya iseng pada Aksa.
"Kenapa Pak, kok kayak yang murung, capek ya?" tanya Daniel menepuk punggung Aksa.