Sebuah tangan menghalangi Hana untuk masuk ke dalam kamarnya. Suasana hati Hana benar kacau balau. Jadi tidak mau ada satu orang pun yang menganggunya.
Hana berbalik dan menemukan sosok laki-laki jangkung di depannya. Dengan kondisi prosopagnosianya ditambah dengan mata yang penuh dengan buliran hangat, sangat sulit Hana untuk mengenali sosok laki-laki di depannya.
"Apa kau baik-baik saja?" Hana mendengar suara itu. Dan dia amat mengenali suara itu. Itu adalah Jung Woo.
"Dokter Jung Woo, apa itu kau?" tanya Hana mencoba mengusap wajahnya yang basah.
"Aku khawatir, maka dari itu aku mengikutimu. Aku mohon meski aku sangat berlebihan seperti ini tetap saja aku tidak tenang. Hana, jangan bertindak bodoh menyakiti dirimu sendiri!" ucap Jung Woo dengan nada yang khawatir.