Hana menatap pesan dari Aksa yang meminta maaf dan menanyakan kabar dirinya dan juga Alza.
Dia hanya tersenyum sinis membacanya. Tanpa niat untuk membalasnya, Hana hanya membiarkan pesan itu.
Dia kembali menidurkan putranya Alza. Hatinya sudah dipenuhi kekecewaan yang mendalam. Ia tidak ingin terlalu banyak berharap lagi pada Aksa. Dia sadar, kalau Aksa tidak mungkin akan bisa jauh dan melepaskan kedua orang itu.
Jadi Hana yang memutuskan. Kalau dia yang akan melepaskan Aksa. Dia akan memberikan ruang dan waktu untuk Aksa. Dia tahu Aksa butuh waktu untuk sadar dan mengingatnya. Tapi Hana tidak bisa bertahan lebih lama lagi dengan sikap Aksa yang terlalu memprioritaskan mereka yang tidak punya ikatan keluarga langsung dibandingkan dengan dirinya yang sudah jelas statusnya adalah istrinya.