Hana gelagapan ketika melihat Aksa sudah berada di belakang mereka. Begitu juga dengan Daniel. Dia terkejut jika Aksa rupanya menguping pembicaraan mereka.
"Jujur apa?" tanya Aksa dengan beribu pertanyaan di wajahnya.
"Ah itu, jujur apa ya. Kita sedang bahas apa ya sebenarnya?" tanya Daniel malah berbalik tanya.
"Katakan jangan ada yang disembunyikan!" pinta Aksa dengan tatapan tajam pada Hana dan Daniel. Tatapan matanya seakan hendak menguliti mereka.
"Kak, tidak ada yang disembunyikan padamu. Cuma memang kita menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu."
"Apa itu. Katakan saja sekarang!" pinta Aksa tidak sabaran. Dia memandang curiga pada Hana dan Daniel.
"Sebenarnya aku –"
Ucapan Hana terhenti ketika suara ponsel Aksa berbunyi. Jari Aksa memberi kode agar Hana menunggu dulu dia melihat siapa yang meneleponnya.
"Yujun!"