"Hana, jawab apa kamu pernah mengalami kecelakaan parah?" tanya Aksa.
Hana menghela napas panjang. Dia harus mengatakannya. Tapi tidak untuk sekarang.
"Ini sudah hampir pagi, nanti saja aku ceritainnya Kak," jawab Hana.
"Iya, kamu benar. Aku kan tadi menyuruhmu tidur. Ya sudah tidurlah!" ucap Aksa merasa keterlaluan.
Hana kemudian memejamkan matanya. Dia sebenarnya masih belum bisa mengatakan hal-hal yang berhubungan dengan prosopagnosianya pada Aksa.
Sementara Aksa, dia sangat penasaran dengan bekas luka itu. Dia merasa kalau itu berhubungan dengan dirinya juga. Aksa merasa tidak tenang. Dia takut kalau ternyata itu memang berkaitan dengan dirinya.
Hanya saja karena Aksa tidak bisa mengingat apa pun. Bagaimana jika dia mendapat jawaban dari Hana, tapi dia sama sekali dia tidak mengingatnya. Apa itu nanti tidak akan menyakiti perasaannya.