Bayu menurunkan kaca jendelanya yang diketuk Ahra. Dia menatap gugup wajah Ahra yang memandangnya heran.
"Mas kenapa sih?" tanya Ahra lalu dia berjalan ke samping pintu mobilnya. Bayu tambah panik karena belum hilang rasa turn on nya. Ahra malah semakin mendekat padanya.
"It's too dangerous honey!" gumam Bayu pelan saat Ahra masuk ke dalam mobil. Tatapan protes Ahra sungguh membuat jantung Bayu semakin berirama cepat.
"Kenapa Mas main kabur saja sih?" protes Ahra.
Bayu tidak bisa menjawab apa-apa dia hanya mengetuk-ngetuk jari jemarinya di atas setir. Pikiran Ahra masih terlalu polos untuk memahaminya. Itu membuat Bayu menjadi bingung. Sementara itu, insting laki-lakinya belum bisa diajak kompromi dulu.
"Mas Bayu takut ya?" tanya Ahra dengan suara pelan.
