"Lepaskan aku!" Hana berusaha meronta-ronta di dalam mobil. Kali ini ikatan di tangannya makin kencang dan membuat tangannya terluka. Perih dan terasa sesak.
Hana menangis ketakutan. Karena sejak dari tadi, dia tidak bisa bergerak. Hana merasa kepala dan perutnya mual sekali. Semenjak di bawa tadi. Hana hanya diberi minum. Tubuh Hana makin lemah karena dia lapar dan dehidrasi.
"Siapa pun kamu, tolong beri tahu aku. Kalian mau apakan aku?" teriak Hana.
Dia sungguh tidak mengerti dengan orang-orang jahat itu. Apa rencana mereka sebenarnya.
"Nona Hana, apa kamu sungguh tidak tahu?" tanya orang jahat itu.
"Apa kau Martin?" tanya Hana. Dia yakin kalau orang itu memang Martin.
"Yes, I am. Kenapa. Apa kau terkejut?" tanya Martin sambil mengemudikan mobilnya.
"Lebih baik kau menyerahkan diri pada polisi. Kau sudah membunuh Arabella!" tukas Hana dengan nada yang marah.
"Jadi akau benar tidak tahu sama sekali Nona Hana?" tanya Martin.
"Tidak tahu apa maksudnya?"
