Hana yang tadi pingsan karena shock melihat Ahra ditusuk dan berdarah-darah. Dia mulai sadar dan membukakan matanya. Dia kaget kalau saat ini dia berada di dalam sebuah mobil. Dia melihat ke arah depan ada dua orang di kursi depan. Yang satu sibuk melajukan mobilnya.
"Siapa kalian. Mau di bawa kemana aku?" teriak Hana. Tapi percuma karena mulutnya ditutup lakban. Dia hendak bergerak tapi kedua tangan dan kakinya terikat.
Hana meronta-ronta dan berteriak sekencang mungkin. Tapi suara yang dia buat kurang keras dan hanya membuat gaduh di dalam mobil saja.
"Tenanglah Hana. Jangan habiskan tenagamu untuk melepaskan diri. Kamu tidak mungkin bisa lolos!" tukas Martin.
"Siapa kalian sebenarnya, kenapa kalian lakukan ini. Apa untungnya untuk kalian?" tanya Hana. Tapi percuma apa yang dia katakan sama sekali tidak jelas dan tidak dipahami mereka. Karena mulut Hana memang ditutup oleh lakban.