Wajah Aksa terlihat tegang. Dan Daniel yang melihatnya menjadi bertanya-tanya.
"Ada apa Pak?" tanya Daniel khawatir.
"Ba-barusan Martin meneleponku."
"APA. DIA MENELEPON. APA KATANYA?" tanya Daniel.
"Dia ingin aku menemuinya sekarang," jawab Aksa.
"Kita harus lapor polisi!" Daniel siap-siap menghubungi polisi dengan ponselnya. Tapi segera dicegah oleh Aksa.
"Jangan Niel. Dia mengancam kalau kita lapor polisi, dia akan membunuh Hana," jawab Aksa dengan panik.
"Apa Bapak percaya itu. Itu namanya Bapak dibodohi. Bagaimana bisa dia tahu kalau kita lapor polisi. Apa dia punya orang dalam di kepolisian?" tanya Daniel.
"Tapi Niel. Aku takut kalau memang orang itu akan tahu dan akan membunuh Hana. Kau bisa tahu kan foto-foto Hana yang diambil. Dia itu berada di sekitaran Hana."
"Tapi Pak, tetap ini berbahaya untuk Bapak juga," ucap Daniel waswas.
Aksa kemudian mengecek kembali ponselnya karena ada notif chat yang masuk.