Aksa dan Hana sekarang sedang berada di dalam pesawat. Aksa terlihat lebih banyak diam. Dia pasti sedang merasa kehilangan sosok ayah tirinya.
"Kak, aku tahu Kakak berduka. Tapi sebaiknya Kakak harus mengikhlaskan kepergian almarhum!" ucap Hana.
"Aku tahu. Aku hanya mengingat perbuatannnya semasa dia hidup. Dia secara tidak langsung membunuh papaku waktu itu. Dia selingkuh dengan mama. Hatiku hancur saat tahu setelah sekian tahun. Tapi yang aku cemaskan sekarang adalah kondisi Mama."
"Mama pasti kuat dan ikhlas," jawab Hana.
"Dia sangat mencintai Papa Tanu dalam keadaan apa pun. Dia rela melakukan apa pun demi Papa Tanu, meskipun banyak orang yang menentang Mama saat itu. Sekarang ketika Papa Tanu meninggal. Bisakah Mama hidup tanpanya?" tanya Aksa dengan nada sedih.
Hana kemudian memeluk lengan Aksa mencoba untuk menghibur Aksa. Seolah dengan memeluk tubuh Aksa, dia bisa membagi rasa sedih dan duka yang dirasa Aksa saat ini.