Aksa membereskan barang-barang pribadinya di atas mejanya. Semua barang-barangnya dia masukkan ke dalam kotak. Termasuk plakat nama Presdir dia masukkan ke dalam kotak. Dia kemudian melihat Daniel juga yang sedang menatap layar komputernya.
"Ternyata benar!" seru Daniel.
"Benar apa?" tanya Aksa.
"Komputerku diretas. Ada orang yang mencuri data laporanku dan merubahnya," ucap Daniel.
Aksa menghampiri Daniel yang sedang mengotak-atik komputernya.
"Saat komputerku di retas, aku sedang berada di rumah Intan waktu itu. Siapa yang sudah berani ke sini?"
Daniel kemudian hendak menelepon Dian. Tapi segera dicegah oleh Aksa.
"Sudahlah Daniel. Tidak usah kau cari pelakunya. Lagi pula ini sudah kejadian. Saat ini kita tidak bisa membalikkan keadaannya!"
"Tapi ---,"
"Sudahlah, semakin aku tahu pelakunya. Aku akan semakin benci dan menjadi ambisius, biarkan saja!" ucap Aksa.
"Kenapa begitu. Aku merasa gemas sama orang yang sudah mensabotase laporan kita."