Dengan kondisi Hana yang seperti itu, Aksa pun terpaksa membatalkan tiket pesawatnya. Dan sebagai gantinya dia lebih memilih menyewa pesawat jet pribadi ke Seoul. Dia tidak ingin Hana merasa khawatir dengan pandangan para penumpang lain dengan kondisinya. Jadi Aksa pun lebih memilih menyewa jet pribadi meskipun itu sangat mahal luar biasa. Di pesawat, Aksa melihat Hana yang sedari tadi berangkat terlihat melamun dan banyak diam.
"Sayang, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Aksa yang duduk di samping Hana. Tangannya mengenggam tangan Hana.
"Aku teringat sama Bunda Kak," jawab Hana.
"Memangnya kenapa?" tanya Aksa.
"Entahlah, beberapa waktu ini Hana suka mimpi didatangin Bunda. Tapi Hana tidak mengenali."
"Kenapa tidak mengenali?" tanya Aksa.
"Aku melihat sosok perempuan kayak Bunda. Tapi Bunda diam saja. Dan Hana malah melihat wajah Bunda namun itu bukan Bunda."
"Ah itu kan mimpi. Kenapa harus dipikirkan!" ucap Aksa sambil mengusap punggung Hana.