Daniel menatap wajah Intan yang mulai mendung lagi. Daniel tahu kalau situasi ini akan membuat Intan semakin memburuk keadaannya. Jadi Daniel mencoba untuk berpura-pura tidak kebingungan dengan kondisi dirinya.
"Aku akan mempercayaimu sepenuh hati. Tapi bisakah kamu juga tidak membingungkanku!" ucap Daniel sambil menghapus air mata Intan.
"Aku berkata jujur padamu. Aku memang tidak sepenuhnya ingat Niel. Bisakah kau mengerti dengan kondisiku yang seperti ini?" tanya Intan.
Daniel menatap dalam-dalam wajah Intan. Terlihat oleh kedua mata Intan yang begitu ketakutan.
"Aku ingin mengetahuinya dengan detail dari doktermu," ucap Daniel.
"Baiklah kau bisa menemuinya atau menghubunginya. Tapi bisakah kau rahasiakan itu dari kedua orangtuaku. Aku tidak ingin mereka tahu dengan keadaanku," ucap Intan.
Bel pintu terdengar berbunyi, dan Daniel pun mulai terlihat panik, karena itu mungkin adalah Bang Agung dengan anggota polisi yang akan menangkap Intan.