Keadaan Hana makin hari makin membaik, dia sudah bisa merespon suara orang yang mengajaknya berbicara. Meskipun itu hanya dengan gerakan tangan dan kedipan mata. Bahkan saat Aksa dan Bang Agung berbicara bergantian Hana merespon dengan menitikkan air matanya.
Aksa berusaha untuk tegar di depan Hana, dia tidak mau menunjukkan rasa sedihnya di depan Hana. Dia ingin memotivasi Hana agar bisa lebih sembuh dan pulih lagi. Atau kalau bisa Hana bisa kembali lagi bangun dan berbicara lagi.
Siang itu Aksa menemui dokter untuk menanyakan keadaan dan perkembangan Hana di ruangannya.
"Bagaimana dengan istri saya Dokter, apa dia bisa segera bangun dan kembali lagi normal?" tanya Aksa.
"Ya tentu saja dari hasil observasi dan catatan medisnya, ada harapan dan kemungkinannya besar Hana bisa kembali lagi bangun dan bergerak. Meskipun itu harus bertahap, tidak langsung sekaligus Hana bisa pulih sedia kala."