"Jadi aku udah kirim email kan ke papa mengenai buktinya?" Raka tampak sibuk ipadnya, membuka sebuah file video lalu menyerahkan benda itu kepada sang ayah, mereka masih berada di ballroom hotel ngomong ngomong, "Udah kelihatan jelas kan pak kepala sekolau ngaku kalo dia rela korupsi buat Alice? Ini bisa berlapis lapis loh pa. Pokoknya Raka nggak mau tau kita harus bikin dia sengsara," cetus pemuda itu dengan begitu optimis. Ia benar benar sudah muak dengan semuanya. Pak Kepala Sekolah, para guru, dan Alice. Hidupnya terus saka terusik oleh orang orang itu. Menyebalkan sekali memang namun mau bagaimana lagi. Raka harus segera menyelesaikannya.
Pak Regal tampak melepas kaca matanya lalu menatap sang putra semata wayang dengan intens, "Papa sih nggak masalah atas apa yang bakalan kamu lakuin. But Son, kenapa sih kok kelihatan optimis banget? Kaya sangat berambisi buat menangin ini? Ada apa? Something happened?"