Maya berjalan di paling depan. Memimpin teman temannya memasuki ballroom hotel. Di dalam sana sudah berada semua guru yang mengajar di sekolah mereka. Jumlahnya sekitar lima puluhan. Dan nyaris dari semuanya menatap mereka penuh intimidasi. Melihat itu Raka lantas terkekeh sarkas, sangat lucu. Bagaimana bisa seorang guru memperlakukan siswanya seperti itu? Bukankah guru seharusnya menjadi contoh dan teladan yang baik bagi siswanya? Raka benar benar tidak habis pikir bagaimana yayasan yang di kelola ayahnya ini mempunyai pengajar yang bahkan attitudenya pun masih di bawah standar. Mereka tamak dan rela melakukan apa pun demi uang. Sangat memalukan. Uang pun bahkan dapat di cari dengan mudah. Namun bagaimana dengan kepercayaan? Sulit sekali untuk mendapatkannya.