Aksara memasuki area pemakaman umum. Nathalie di belakangnya tampak memgikuti. Keduanya memutuskan untuk mengunjungi makam Agam setelah mungkin sudah satu bulan sejak terakhir kali mereka datang. Dan seperti biasa makam Agam akan penuh akan bunga lili dan kelopak mawar merah. Aksara tahu, Anya yang selalu melakukannya karena pemuda itu telah beberapa kali memergoki Anya tengah memangis di makan Agam dengan setangkai bunga lili dan sekeranjang mawar merah. Agaknya Anya sangat menyesal karena secara tidak langsung dirinya adalah penyebab kematian Agam. Namun mungkin sudah takdir. Aksara tidak ingin menyalahkan siapapun. Biarkan semuanya berjalan sesuai dengan rencana tuhan. Mereka manusia hanya bisa pasrah dalam menjalaninya.